Pengaturan Hak Transit Negara Daratan Dalam Hukum Internasional

Usmawadi Usmawadi

Abstract


Di dunia adalah sekitar 44 negara daratan yang sebagian besar negara-negara daratan masuk kategori “Landlocked Developing Countries/LLDCs”. Negara-negara daratan ini tidak memiliki akses ke dan dari laut, tetapi harus melalui wilayah negara transit. Berdasarkan temuan,  suatu negara daratan menikmati hak transit melalui wilayah negara transit dari dan ke kawasan laut. Hak transit negara daratan diatur dalam UNCLOS 1982 dan Konvensi New York 1965. Sebelumnya, hak negara daratan diatur dalam Statuta Barcelona 1921, GATT 1948 dan Konvensi Jenewa 1958. Perjanjian-perjanjian ini masih bersifat global, maka diperlukan pengaturan secara detail dan teknis dalam perjanjian bilateral, sub-regional dan regional antara negara-negara terkait. Oleh sebab itu, antara negara daratan dengan negara tranit, perlu menindaklanjuti dalam perjanjian bilateral, sub-regional berkenaan dengan:bea-cukai, pajak atau pungutan-pungutan;zona bebas atau kemudahan bea cukai lainnya di pelabuhan negara di negara transit; serta pembangun dan perbaikan alat pengangkutan. Dalam pada itu, masyarakat internasional perlu memperhatikan kepentingan dari negara daratan-negara daratan yang masuk kategori sedang berkembang.

Full Text:

PDF

References


INTERNET

Double Landlocked Countries., dalam http://www.howderfamily.com/blog/ double-landlocked-countries/, diunduh 22 Februari 2017.

Geo lounge.,Landlocked Countries., Dalam https://www.geolounge.com/ landlocked-countries/, diunduh12 Februari 2017.

Jeane Neltje Saly., Analisis Yuridis Hak Memperoleh Perlindungan Negara Berkembang Dalam Dinamika WTO., dalam http://bphn.go.id., diunduh 12 Maret 2016.

Kumar Rana, Ramesh., Right of Acces of Land-Locked State-Nepal and Port State-India., hal.2.Dalam http://munin.uit.no/bitstream/handle/10037/3239/thesis.pdf?sequence=1, diunduh 12 Februari 2017.

Landlocked Developing Countries (LLDCs)., dalam http://www.nationsonline.org/oneworld/ developing_countries.htm, diunduh 12 Februari 2017.

Landlocked country .,https://www.revolvy.com/topic/Landlocked%20country& item_type=topic, diunduh 22 Februari 2017.

Negara Terkurung Daratan., Dalam http://id.m.wikipedia.org diunduh 11 Maret 2016.

N.Shaw, Malcolm., International Law., Penerjemah: Derta Sri Widowatie, Imam Baehaqi dan M.Khozim., Hukum Internasional, Cetakan I 2013, Nusa Media, Bandung.

Rosenberg, Matt., Landlocked Countries -Learn About the 44 Countries that Have No Direct Ocean Access. Dalamhttps://www.thoughtco.com/landlocked-countries-1435421 diunduh 12 Maret 2017.

Uprety, Kishor.,”Landlocked States and Access to the Sea:An Evolutionary Study- of a Contested Right”.,Penn State International Law Review.,Vol. 12 No.3 Dickinson Journal of International Law., hal. 404. Dalam http://elibrary.law.psu.edu/cgi/viewcontent.cgi? article= 1339&context=psilr, diunduh 12 April 2017.

..........., The Regime Transit For Landlocked States International Law and Development Perspectives., Law, Justice and Development Series 34771, The World Bank., 2006, hal. 66-67. Dalam http://unohrlls.org/UserFiles/File/Publications/LLDC/WB%20transit%20regime%20for%20LLDC%202005.pdf. atau https://openknowledge.worldbank.org/.../347710PAPER0Tr101OFFICI, diunduh 12 Maret 2016.

............, “Fron Barcelona to Montego Bay and Thereafter: A Search for Landlocked States’Rights to Trade through Accses to the Sea-Retrospective Review”. Singapore Journal of International & Comparative Law.,(2003, hal. 206.www.commonlii.org/sg/journals/ SGJlIntCompLaw/.../10.pdf, diunduh 31 Maret 2017.

http://www.commonlii.org/sg/journals/ SGJlIntCompLaw/2003/10.pdf., diunduh 15 Maret 2016.

https://www. ngeolounge.com/landlocked-countries/, diunduh 11 Maret 2016.

http://www.quickgs.com/list-of-largest-landlocked-countries-of-world/, diunduh 31-Maret 2017.

http://www.garfors.com/2013/08/the-two-double-landlocked-, diunduh 11 Maret 2016.

KONVENSI DAN PERSETUJUAN

UNCLOS 1982

New York Convention, 1965 atau the Convention on Transit Trade of Land-Locked States 1965”.

Agreement on Road Transport Between Loa PDR and Vietnam, 1996.

Agreement on Road Transport Between Loa PDR and Thailand 1999.

Agreement on the Utilization of Vung Ang Seaportt Between Loa PDR and Vietnam 2001.

Agreement Between and Among The Government of the Loa People’s Democratic Republic, the Kingdom of Thailand, and the Socialist Republic of Viet Nam 1999.

The Afghanistan–Pakistan Transit Trade Agreement (APTTA) 2010.

Treaty of Trade, Treaty of Transit and Trade Related Agreements Between Government of Nepal and Neighbouring Countries (India, People’s Republic of China and Bangladesh)

ASEAN FrameworkAgreement On the Facilitation of Good in Transit.




DOI: http://dx.doi.org/10.28946/sc.v24i1%20Jan%202017.46

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

SIMBUR CAHAYA : Jurnal Ilmiah Ilmu Hukum

ISSN: 1410-0614 (Print)

e-ISSN: 2684-9941 (Online)


Published by :

Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya

Jl. Srijaya Negara, Bukit Besar, Ilir Barat I, Palembang, 30139

Telepon : +62711-580063 Fax : +62711-581179

Email : simburcahaya@fh.unsri.ac.id

Website : http://journal.fh.unsri.ac.id/index.php/simburcahaya

Creative Commons License
Jurnal Simbur Cahaya (SC)  is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.