LEGALITAS PEMUSNAHAN BARANG BUKTI NARKOTIKA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA

Eko Heryanto

Abstract


Narcotics are basically good for development needs in the fields of health, science and technology. As a public prosecutor, the prosecutor not only makes charges against the defendant but also against the items that are evidence, where the demands require that the evidence be destroyed, confiscated for the benefit of the state or returned to its rightful owner. This research is a type of normative research. The results of this research show that the Legality of Law Number 16 of 2004 concerning the Prosecutor's Office of the Republic of Indonesia regarding the Destruction of Narcotics Evidence does not regulate the destruction of Narcotics Evidence. The destruction of Narcotics Evidence is regulated in Law Number 35 of 2009 concerning Narcotics, Government Regulation Number 40 of 2013 concerning Implementation of Law Number 35 of 2009 concerning Narcotics, as well as Regulation of the Head of the National Narcotics Agency Number 7 of 2010 concerning Technical Guidelines for Handling and Safe destruction of confiscated narcotics, narcotics precursors and other chemicals.

Full Text:

PDF

References


Amrizal. 2022. Pelaksanaan Pemusnahan Barang Bukti Tindak Pidana Narkotika Di Daerah Kepolisian Polda Riau. Pekanbaru: Universitas Islam Riau.

Bagas Tri Arfiansyah dan Nur Aida. 2023. “Peranan Kejaksaan dalam Upaya Pemberantasan Tindak Pidana Narkotika,” Innovative: Journal Of Social Science Research 3, no. 4 (2023

Bobi Aswandi dan Kholis Roisah. 2019. “Negara Hukum dan Demokrasi Pancasila Dalam Kaitannya Dengan Hak Asasi Manusia (HAM)”. Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia 1 (1).

Cardiana Harahap, Chainur Arrasyid, Mahmud Mulyadi, dan Syafruddin Sulung Hasibuan. 2016. “Peranan Kejaksaan dalam Melakukan Penuntutan Perkara Tindak Pidana Narkotika,” USU Law Journal 4(3).

Daud Rismana dan Hariyanto. 2021. “Perspektif Teori Hukum Dalam Kebijakan Vaksinasi di Tengah Pandemi Covid-19”. Jurnal IUS Kajian Hukum dan Keadilan 9(3).

Hariyanto. 2022. “Politik Hukum dalam Legislasi Nasional”. Yudisia: Jurnal Pemikiran Hukum dan Hukum Islam 13(2).

Imam Fajar Awulia Abas, Fence M. Wantu, dan Dian Ekawaty Ismail. 2013. “Problematika Pelaksanaan Asesmen Terpadu Dalam Proses Penegakan Hukum Penyalahgunaan Narkotika,” Philosophia Law Review 20(4).

Intan Lasmi Susanto. 2019. Eksekusi Barang Bukti dalam Perkara Tindak Pidana Khusus Untuk Mewujudkan Kepastian Hukum. Bandung: Universitas Pasundan.

I Putu Krisna llham Wiantama, I Nyoman Gede Sugiartha, dan Ida Ayu Putu Widiati. 2021. “Mekanisme Penyimpanan dan Pemusnahan Barang Sitaan Narkotika (Studi Kasus Pada Kejaksaan Negeri Badung),” Konstruksi Hukum 2(2).

Nur Ahmad Santosa. 2013. Rupbasan Menjamin Tidak Hilangnya Potensi Perolehan Negara Hasil Tindak Pidana Dalam Rangka Mengembalikan Kerugian Negara. Jakarta: BPHN.

Rico Andrianto. 2019. “Kewenangan Penyidik Dalam Melakukan Penyitaan Kendaraan Bermotor Yang Kepemilikannya Masih Dimiliki Oleh Perusahaan Pembiayaan”. Lex Lata 1(1).

Rikhi Benindo Maghaz. 2019. “Permasalahan Penuntutan Terhadap Pelaku Penyalah Guna Narkotika di Wilayah Hukum Kejaksaan Negeri Padang,” Jurnal Cendekia Hukum 4(2).

Yeni Handayani. 2016. “Jaksa Agung dan Pengesampingan Perkara Demi Kepentingan Umum”. Jurnall Rechtsvinding.




DOI: http://dx.doi.org/10.28946/lexl.v6i3.3298

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Lisensi Creative Commons
Lex LATA Jurnal Ilmiah Ilmu Hukum (LexL), P-ISSN: 2714-6723 dan e-ISSN: 2657-0343 disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.

 

LexLata terindeks oleh:
  
 
 
Plagiarism oleh: